Wednesday, March 30, 2016

Saat Agama Diperjualbelikan

Agama adalah sebuah anugerah terindah dari Allah SWT, yang selalu disempurnakan sepanjang waktu hingga akhirnya sampai pada Rasul akhir jaman Muhammad SAW. Sejak abad itu, agama ini telah sempurna sampai kiamat nanti. Sehingga siapapun manusia yang ingin dirinya bahagia dan selamat, mari belajar, hayati dan amalkan poin demi poin dalam agama ini.

Agama yang kita kenal dengan nama Islam, adalah petunjuk tentang kebaikan dan kebenaran. Tak ada satupun isinya membawa keburukan bagi manusia. Jadi siapapun yang menjalankan agama ini dengan benar dan persis petunjukNya, niscaya ia akan hidup damai dan mendamaikan. 

Lalu bagaimana dengan fakta bahwa kehidupan dunia ini tetap saja amburadul, meski agama paripurna telah dirilis? Marilah kita lihat yang amburadul-amburadul itu, apakah mereka adalah orang-orang yang menjalankan agama paripurna ini secara penuh persis seperti isinya, dan menempatkan Allah SWT sebagai Tuhannya serta Muhammad SAW sebagai pembimbingnya? 

Saya yakin 100% bila tokoh-tokok yang membuat dunia amburadul itu, sama sekali bukan orang-orang yang menerapkan Islam dengan kaffah. Dijaman sekarang kebenaran dan kebaikan yang ditegakkan secara total amat sangat langka, yang ngetren justru adalah fitnah secara total. Manusia lebih suka mem-beo seperti apa kata media dan indera dangkalnya, ketimbang menggunakan akal pikiran dan nuraninya dalam menganalisa dan bertindak pada suatu masalah.

Celakanya, secara jumhur pula, mereka menggunakan agama sebagai komoditi dagangan yang sekaligus dijadikan pula label identitas tanpa bekas untuk menutupi siapa jati dirinya yang asli. Agama telah diperjualbelikan atas nama kebijakan politik, ekonomi, pertahanan dan keamanan hingga life style. Sedang makna sebenarnya dari agama itu, hanya tinggal di kitab-kitab berdebu tak tersentuh apalagi terbaca.