Sunday, February 1, 2015

Mantra Pelet Diri Paling Dahsyat

Keterpurukan diri karena patah semangat dan tak tahu apa yang harus dilakukan, adalah suatu bencana. Jangan berlarut-larut dalam hal tersebut. Kehidupan harus terus berjalan, karena masalah hari ini sesungguhnya adalah suatu bekal 'jamu pahit' bagi perjalanan panjang selanjutnya. Rasanya memang pahit, namun bila kita mau menelannya sebagai sebuah hikmah dan pembelajaran maka kita akan lebih sehat dalam menjalani kehidupan selanjutnya.

Untuk mau menelan jamu pahit kehidupan itu memang tidak mudah, dibutuhkan keyakinan dan keberanian guna melakukakannya. Kita perlu merayu diri atau bahkan berpura-pura berani. Namun hal tersebut bukanlah cara yang baik, sebab itu sama saja dengan menipu diri sendiri.

Cara yang paling tepat digunakan agar diri mau menelan dan menjadikan jamu pahit kehidupan itu sebagai hikmah dan pembelajaran adalah dengan membuka diri untuk jujur serta berani mengakui kenyataan.

Ada mantra ajaib yang dhasyat untuk digunakan membuat diri menjadi berani menelan jamu pahit kehidupan tersebut. Mantra ini akan membuat siapapun yang membacanya, akan memiliki suatu kekuatan guna kembali bangkit menghadapi tekanan hidup, walau sangat besar keadaan tekanan tersebut.

Bagaimana mantra itu ?

Mantra ini adalah sebuah refleksi kejujuran dan syukur kapada Tuhan Yang Maha Esa. Jadi, dengan mengucap mantra ini kita akan menjadi sosok yang tangguh. Mantra tersebut adalah sebagai berikut

"Bismillahirrohmanirrohiim. aku bisa menyelesaikan semua masalah ini, karena Alloh SWT telah memberikan semua keluarbiasaan pada diriku. Amiin"

Mantra ini akan menjadi pelet bagi diri sendiri, agar mau bangkit dan kemudian berikhtiar dengan penuh semangat dilandasi rasa taqwa serta tawakal kepada Alloh SWT.

Cobalah mantra ini, semoga bisa memelet diri sendiri untuk tidak purik, mutung, putus asa atau sampai tidak lagi percaya sama Tuhan YME dan memutuskan out of life alias bunuh diri. Sesungguhnya Alloh SWT tidak akan memberikan ujian pada hambaNya, entah dia hamba yang taqwa atau munkar, melebihi apa yang sanggup diemban oleh hamba tersebut. Hanya saja, kebanyakan manusia, lebih mudah untuk memutuskan pergi dan menghindar dari masalah, dari pada meyakinkan dirinya sendiri untuk berani bertanggungjawab menghadapi masalah tersebut, dan menjadikan masalah itu sebagai salah satu pilar tegaknya prestasi hidupnya.